Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi bergerak menguat seiring Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba-tiba mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran.
IHSG dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35 persen ke posisi 6.878,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 13,06 poin atau 1,73 persen ke posisi 766,89.
“Dari sisi emiten, beberapa saham memasuki ex-date dividen dan memicu aksi profit taking,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump tiba-tiba mengumumkan gencatan senjata Israel dan Iran. Ia mengumumkan hal ini di platform media sosial miliknya Truth Social, pada Selasa (24/6) subuh waktu RI.
Angkatan bersenjata Iran pada Senin (23/06) mengatakan telah menyerang pangkalan AS di Qatar setelah AS menyerang fasilitas nuklir Iran di Fordo, Isfahan, dan Natanz selama akhir pekan.
Namun, serangan itu dicegat oleh pertahanan Qatar dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, yang memicu aksi jual di pasar minyak karena para pedagang memperkirakan pasokan minyak mentah tidak akan terganggu secara signifikan oleh konflik yang sedang berlangsung.
Kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari 7 persen dan menetap di 68,51 dolar AS per barel dan Minyak Brent turun ke level 68,50 dolar AS per barel.
Di sisi lain, sejumlah sentimen masih akan menjadi perhatian pelaku pasar pada perdagangan hari ini, terutama dari pidato Ketu The Fed Jerome Powell dan kongres partai China yang akan menentukan arah kebijakan ekonomi, baik secara moneter maupun fiskal.
Powell akan menyampaikan Laporan Kebijakan Moneter Semesteran kepada Kongres di hadapan U.S. House Financial Services Committee pada Selasa (24/6). Besoknya pada Rabu (25/06), Powell akan menyampaikan hal yang sama di hadapan U.S. Senate Committee on Banking, Housing, and Urban Affairs.