Bandung (ANTARA) - Universitas Pasundan (Unpas) mengakui ada tantangan besar bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam penerimaan mahasiswa baru dengan makin banyaknya jalur masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Wakil Rektor III Unpas Dr M Budiana mengungkapkan tantangan tersebut juga dirasakan oleh kampus yang lahir dari rahim organisasi Paguyuban Pasundan yang turut membidani lahirnya Indonesia ini, dengan tren yang terus menunjukkan penurunan realisasi penerimaan mahasiswa baru dari tahun ke tahun.
"Banyaknya jalur masuk tersebut, dirasakan oleh kami dan juga seluruh PTS. Di Jawa Barat, hampir semua PTS mengalami penurunan jumlah mahasiswa baru karena jalur masuk PTN yang begitu banyak," kata Budiana di Bandung, Rabu.
Baca juga: Penelitian sawit Unpas menjadi salah satu yang terbaik menurut Kemenkeu
Baca juga: Pemkab Garut melibatkan Unpas untuk memperbaiki pelayanan publik
Padahal, kata dia, biaya kuliah yang diberlakukan di kampus swasta, tidak berbeda jauh dengan PTN yang melalui jalur tes mandiri.
"Kami sebenarnya telah berjuang lewat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) sejak era Rektor Prof Didi Turmudzi hingga almarhum Prof Edi Yusuf, menyuarakan ke pemerintah dan parlemen. Namun, hingga saat ini tetap harus berjuang," ucapnya.
Meskipun demikian, Budiana tetap optimistis ke depannya institusi yang pada 2025 ini berusia 65 tahun, akan bertahan bahkan lebih baik dengan optimalisasi program studi yang menjadi favorit agar adaptif dengan zaman melalui berbagai terobosan seperti teknologi informatika, komunikasi, manajemen, teknologi pangan, dan kedokteran.
Selain itu, optimisme ini juga karena di tengah kesulitan yang dihadapi, Unpas meraih berbagai prestasi oleh sivitas akademikanya.
Prestasi pertama, Program Studi Teknik Mesin selain telah mampu membangun go-kart mandiri dan menjuarai kompetisi, juga mampu menciptakan pemadam kebakaran portabel yang bisa dibawa di punggung dan kini dipesan oleh Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Prestasi terbaru, tim penelitian yang terdiri atas tiga mahasiswa dari Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) berhasil meraih beasiswa penelitian dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan atas riset berjudul "Optimalisasi Perdagangan Kelapa Sawit Indonesia di Forum CPOPC melalui Mekanisme Kartel Internasional Ditinjau dari Stag Hunt Theory".
Selain itu, karya ilmiah dalam jurnal terindeks internasional oleh para dosen dan guru besar juga terus bermunculan. Bahkan, Unpas dipercaya menjadi tuan rumah fasilitasi penulisan artikel ilmiah oleh LLDIKTI Jabar.
"Dengan berbagai prestasi yang berkelanjutan, kemudian semangat adaptif di tengah tantangan, dan warisan sejarah yang kuat, kami ingin tetap relevan bagi masyarakat dan terus menjadi bagian penting pendidikan Indonesia," tutur Budiana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unpas: Ada tantangan besar dengan makin banyaknya jalur masuk PTN