Cirebon (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Jawa Barat, menyiapkan perubahan sistem pengelolaan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur dari open dumping (terbuka) menjadi sanitary landfill (penimbunan) yang lebih ramah lingkungan.
Kepala DLH Kota Cirebon Yuni Darti di Cirebon, Jumat, mengatakan langkah ini merupakan bentuk tindak lanjut dari arahan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang mendorong penghapusan praktik pembuangan sampah secara terbuka pada 343 TPA di berbagai daerah.
“Ke depan kami siapkan TPA Kopi Luhur untuk menuju sanitary landfill secara bertahap,” katanya.
Menurut dia, keterbatasan anggaran selama ini menjadi salah satu kendala utama dalam membangun sistem TPA yang ideal.
Namun, kata dia, adanya dukungan pemerintah pusat dan provinsi memberi harapan baru untuk mempercepat transformasi tersebut.
Yuni menjelaskan Kota Cirebon sebenarnya pernah memiliki sistem TPA yang baik, yakni di lokasi eks Grenjeng dan pengalaman itu akan menjadi acuan dalam penataan ulang TPA Kopi Luhur.
“Kami ingin kembalikan standar pengelolaan sampah seperti dulu, dan memulai dari TPA Kopi Luhur yang sekarang menjadi satu-satunya lokasi pembuangan akhir di kota ini,” katanya.
DLH Kota Cirebon mencatat, volume sampah yang masuk ke TPA Kopi Luhur setiap hari berkisar antara 150 hingga 250 ton, dengan lonjakan terjadi pada akhir pekan.