Garut (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan pengawasan sebagai tahapan evaluasi terhadap pelajar bermasalah di Kabupaten Garut untuk mengetahui perkembangan karakternya setelah selesai mengikuti pendidikan di barak militer.
Kepala Kantor Cabang Disdik Wilayah XI Provinsi Jawa Barat Aang Karyana di Garut, Selasa, mengatakan, saat ini siswa pelajar SMA/SMK di Garut yang sudah selesai mengikuti pendidikan militer sedang diawasi, dan dievaluasi setiap bulannya.
"Tujuh sudah kembali, dan nanti dievaluasi per bulan," katanya.
Ia menuturkan kegiatan tersebut merupakan kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mendidik karakter pelajar agar menjadi anak yang lebih baik.
Khusus pelajar di Garut, kata dia, pada angkatan pertama sudah mengirim tujuh orang, dan saat ini sudah selesai mengikuti kegiatan di barak militer daerah Cikole, Bandung selama dua pekan.
Ia menyampaikan, angkatan kedua yang saat ini sudah diberangkatkan untuk mengikuti pendidikan militer sebanyak dua orang dari Garut yang akan bergabung dengan pelajar lain dari berbagai daerah di Jawa Barat.
"Sekarang itu dua orang masuk angkatan dua, angkatan satu sebanyak tujuh orang," katanya.
Ia menyebutkan pelajar dari Garut yang mengikuti pendidikan militer itu karena termasuk anak bermasalah seperti bolos sekolah, dan tidak patuh sama orang tua, sedangkan daerah lain permasalahannya ada yang tawuran, maupun geng motor.
Kuota untuk mengikuti pendidikan tersebut, kata dia, ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Garut hanya mendapatkan kuota saat ini dua orang, berbeda dengan daerah lain yang lebih banyak dengan beragam masalah anak.
"Yang lain menunggu, jadi nanti kuotanya bisa satu provinsi itu mungkin kuotanya bisa seratusan, Garut itu ditentukan tingkat pelanggarannya," kata Aang.