Cianjur (ANTARA) - Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat tingkat kepedulian masyarakat untuk mendonorkan darah langsung ke dalam gedung meningkat seiring sosialisasi yang digencarkan ke berbagai kalangan termasuk pemerintah daerah.
Kepala UTD PMI Cianjur Susilawati di Cianjur Rabu, mengatakan setiap harinya sekitar 60-70 orang pendonor datang langsung ke UTD PMI guna mendonorkan darahnya karena sejak beberapa bulan terakhir pihaknya tidak dapat melakukan donor darah masal ke wilayah.
"Sosialisasi yang digencarkan dibantu pengurus PMI Cianjur, membuat angka pendonor yang datang ke dalam ruangan mengalami peningkatan sekitar 50 persen setiap harinya," kata dia.
Dia menjelaskan sosialisasi donor darah ke dalam ruangan masih terus digencarkan, guna memenuhi kebutuhan enam rumah sakit dan klinik di Cianjur yang setiap bulan-ya membutuhkan sekitar 2.000 labu darah.
Hal tersebut dilakukan karena sejak beberapa bulan terakhir pihaknya belum dapat menggelar donor darah masal langsung ke kelompok pendonor mulai dari utara hingga selatan karena efisiensi anggaran serta terlambatnya pembayaran dari rumah sakit.
"Kami berharap dapat kembali menggelar donor darah masal hingga luar kota, ketika keuangan sudah kembali membaik, selama ini kami terkendala karena keterlambatan pembayaran dari sejumlah rumah sakit," katanya.
Sekretaris PMI Kabupaten Cianjur Sukirman, mengatakan untuk meningkatkan angka pendonor datang langsung ke dalam gedung, pihaknya berkoordinasi dengan berbagai kalangan mulai dari pemerintah daerah, BUMN, BUMD, hingga sekolah dan pondok pesantren.
Sehingga kebutuhan darah yang mencapai 70 labu setiap harinya dapat terpenuhi dari masyarakat yang datang langsung ke UTP PMI di Jalan Dr Muwardi-By Pass, Cianjur, sehingga stok darah berbagai golongan tetap tersedia meski tidak dapat melakukan donor darah masal di tempat.
"Kami terus bersinergi membantu UTD PMI dalam pemenuhan stok darah setiap harinya, bahkan kami melakukan sosialisasi ke kepala dinas agar rutin melakukan donor darah masal atau datang langsung ke dalam gedung," katanya.
Dia menambahkan, donor darah masal tetap dapat digelar, namun dalam radius yang ditentukan seperti Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Pacet dan Cibeber guna menyiasati biaya operasional yang cukup tinggi ketika digelar di luar gedung.*