Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur terekam dua kali erupsi dengan visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut pada Jumat pagi.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 04.47 WIB dan tinggi kolom erupsi tidak teramati, namun erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 124 detik.
"Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 08.50 WIB dan tinggi kolom erupsi tidak teramati," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi dalam laporan tertulis diterima di Lumajang.
Dia menjelaskan erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik.
Pengamatan kegempaan aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada Kamis (3/7), tercatat 30 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, kemudian lima kali gempa embusan dengan amplitudo 3-8 mm.
Selain itu satu kali harmonik dengan amplitudo 3 mm dan satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 30 mm, serta delapan kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 6-32 mm.
Terekam juga satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 12 mm dan lama gempa 9.755 detik.
Ia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus waspada atau level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).