Kota Bandung (ANTARA) - Universitas Padjadjaran (Unpad) berkolaborasi dengan lembaga internasional The Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR) untuk meneliti mengenai dampak buruk akibat merokok dengan berbasis bukti ilmiah.
Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama, dan Pemasaran Unpad, Prof. Rizki Abdulah mengatakan kolaborasi ini bertujuan membangun jejaring riset internasional serta mendorong kebijakan kesehatan masyarakat yang berbasis bukti ilmiah.
“Indonesia saat ini berada pada titik kritis dalam pengendalian tembakau. Maka dari itu, diperlukan pendekatan berbasis bukti yang kuat agar kebijakan publik yang dihasilkan benar-benar berdampak,” kaya Rizki di Bandung, Senin.
Rizki menjelaskan konferensi ini menjadi forum strategis bagi para akademisi, peneliti, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara dalam memperkuat pendekatan pengurangan dampak buruk merokok (harm reduction).
Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Unpad, Prof. Amaliya, menekankan pentingnya pendekatan inovatif dalam mengatasi tingginya prevalensi perokok di Indonesia.
“Upaya pengendalian rokok tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara konvensional. Kita perlu strategi harm reduction yang didukung riset terkini dan kolaborasi lintas sektor,” kata Amaliya.
Menurutnya, Indonesia saat ini menempati posisi ketiga tertinggi dalam jumlah perokok di dunia. Oleh karena itu, konferensi ini diharapkan dapat menjadi wadah berbagi pengetahuan dan pengalaman lintas negara, serta memperkuat sinergi antara akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan.
“Tujuan kami adalah untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi pendekatan ilmiah dan medis dalam menangani persoalan merokok,” kata dia.